Saturday, June 03, 2006

'tik'

Hampir dua pekan gue ga nulis blog.Ada banyak hal yang menimpa gue dan bangsa gue selama dua pekan itu.Tapi entah karena konyolnya kejadian-kejadian itu gue malah males nulisnya di blog.Dari keberangkatan gue yang prematur ke rig jumat tanggal 26 Mei yang lalu yang seharusnya gue berangkat tanggal 29 Mei,sampai kepulangan gue yang prematur juga,besok senin,banyak banget kejadian yang tidak diharapkan datang silih berganti.Sejak gue menginjakkan kaki di rig aura ketidakberesan itu sangat terasa.Selain itu kelopak mata gue yang kiri terus-menerus mengalami "tik" atau fasikulasi yang membuat gue ga bisa tenang dan enjoy selama on board.Pengalaman gue selama ini,kalo gue mendapati tik kaya gini sering mengalami hal-hal yang kurang mengenakkan.Semakin tik gue semakin sering,perasaan gue semakin tidak tenang,karena merasa akan ada sesuatu yang tidak diharapkan datang.Karena perasaan gue ga tenang karena tik ini,gue tanya ke orang-orang,dan meraka bilang kalo "tik" dimata kiri itu tandanya akan "menangis".Huiih..dapet commment kaya gitu perasaan gue semakin tidak tenang.Gue cuman bisa menghibur diri,dengan pasrah aja terhadap sesuatu yang akan terjadi.
Heehh..akhirnya kekhawatiran gue jadi kenyataan.Mulai sabtu pagi gue denger berita dari Safety Officer katanya ada gempa di Yogya dan nyampek Surabaya.Hahhh...nyampek Surabaya?gue jadi khawatir dan langsung telpon ibu dan paman gue.Juga telpon 2 orang keponakan yang kuliah dan bimbel di Solo.Alhamdulillah mereka semua tidak apa2...dan tidak ada kerusakan,meski sempat merasakan getaran gempa itu.Dari berita yang pertama gue liat di MetroTV korbannya hanya 30 orang,dan besar gempa "cuma" 5,9 scala richter.Ahh kecil...gue pikir.Gue berpikir seperti itu karena gue langsung bandingin dengan gempa dan tsunami yang terjadi di Aceh satu setengah yang lalu,yang mencapai lebih dari 8 scala richter.Ehh..taunya di berita berikutnya jumlah meninggal semakin bertambah dan terus bertambah sampai ribuan...Dan diperlihatkan kerusakan yang terjadi begitu parah.Gue jadi nyesel ama komentar sendiri pas gue telepon keponakan gue yang kuliah di FK UNS,untuk ngecek keadaan dia.Keponakan gue bilang,supaya gue segera ke Yogya untuk jadi relawan membantu korban gempa.Gue bilang saat itu,"ahh kan gempanya kecil aja dan korbannya cuman puluhan-saat itu memang yang gue denger korbannya cuma 30 orang-".Ternyata efek gempanya sangat mengerikan kaya gitu,dimana jumlah meninggal sampai 6000 orang.Nah itu kejadian pertama yang tidak diharapkan itu.Tapi "tik" gue belum juga hilang.Aduhh..mau ada apa lagi nih,pikir gue.Perasaan gue belum lagi tenang,padahal biasanya kalo kejadian itu udah terjadi "tik" itu langsung hilang.Dua hari setelah gempa Yogya dan Jawa Tengah,ada kabar yang mungkin tidak terlalu menyedihkan,tapi setelah mendengar kabar itu "tik" gue langsung berhenti.Kabar kedua ini adalah berita diterima-nya keponakan gue di Fakultas Ilmu Komputer UI Jakarta lewat seleksi PMDK.Gue bingung,ini kabar baik atau kabar buruk yah...Soalnya untuk daftar ulang,keponakan gue bilang harus bayar uang pangkal sebesar 25 juta rupiah...dueeenng!!!Mahalnyaaaa...!!!
Kejadian yang ga mengenakkan lainnya yang menyusul adalah mogok kerja-nya crew dari Buma Kumawa,karena menuntut kenaikan gaji pada Hitek.Mereka sempat mogok kerja selama setengah hari,yang mengakibatkan kegiatan drilling terhenti.
Dan tidak cuma itu,selang satu hari setelah mogoknya crew, gue dibuat repot luar biasa karena accident yang menimpa salah satu crew,dimana ujung jari kelingking tangan kanannya tergenjet liner 5 1/2" yang sangat berat.Dari pemeriksaan gue curiga terjadi fraktur pada phalanx distal-nya.Karena butuh pemeriksaan X-ray untuk memastikannya dan tidak adanya ATS di klinik gue karena orderan belum datang,gue refer ke RS.Pertamina Balikpapan,yang sebelumnya luka lacerasi-nya gue rawat.Konsekuensi terburuk dari kejadian ini adalah hilangnya bonus safety bagi crew dan kembali nol-nya LTA Rig Hibiscus yang udah mencapai 889 hari.
Beruntungnya dokter orthopedi-dengan diagnosisnya fraktur digiti V manus dextra- yang merawat crew rujukan gue itu membolehkan crew tersebut kembali bekerja ke rig sebelum 24 jam sejak gue refer dari rig.Artinya nilai LTA terselamatkan.Tapi tetap aja kejadian itu akan menurunkan penilaian terhadap performa HSE rig.Dan juga terhadap nlai LTIR rig Hibiscus yang sudah mencapai 0,8 dengan nilai target tertinggi adalah zero atau nol.
Huuuhh..setelah kejadian mengerikan secara beruntun itu, "tik" gue rasakan mulai menghilang.Dan semoga aja setelah ini ga ada lagi kejadian yang mengerikan lagi.Tapi apa hubungannya "tik" ama peristiwa yang akan kita alami?Rasanya ini bukan pertanyaan yang ilmiah dan ini bukan jurnal ilmiah..hehehe..