Thursday, March 16, 2006
Helikopter yang biasa gue naiki, jatuh!!!
Apa yang dirasakan ketika helikopter atau chopper yang kita naiki mengalami kecelakaan dan jatuh,jawabnya adalah "tidak merasakan apa-apa".Aneh..Masak iya sehh..?Gue sendiri juga ga percaya kok dengan jawaban itu.Tapi itulah pengakuan yang gue dapatkan dari Mas Teddy S,company-man night rig Hibiscus (company-man Total yang bertugas malam hari,so ada ada company-man siang yang saat ini on duty adalah Valentine Lara,orang Prancis,karena drilling dilakukan siang malam non stop 24 jam) yang barusan makan malam bareng gue tadi di galley rig Hibiscus.Kebetulan hari ini dia barusan dateng ke rig (on duty)setelah liburan (off duty) selama 2 minggu.Sebenernya ini udah basi untuk ditulis di blog sekarang karena kejadiannya 2 minggu yang lalu,tapi ga pa pa gue tulis aja karena gue ketemu korbannya langsung kok..untuk nambah pengalaman dan crita anak cucu.
Kejadiannya hari Kamis tanggal 2 Maret 2006,dan itu merupakan jadual off-nya company-man malam.Chopper yang ditumpanginya jatuh setelah meninggalkan Rig Raisis menuju Balikpapan,yang sebelumnya dari Rig Hibiscus,menjemput Mas Teddy.Mungkin kita akan langsung teringat dengan film Black Hawk Down ketika kita membayangkan gimana ya pesawat helikopter atau chopper jatuh.Demikian juga bayangan gue saat pertama kali membaca koran terbitan tanggal 4 Maret 2006 lalu,tentang jatuhnya helikopter atau chopper sewaan Total E&P Indonesie di lepas pantai Samboja,Kutai Kartanegara,yang masih merupakan lokasi explorasi-nya Total.Gue pikir karena berita di koran dikatakan penyebabnya adalah mesin dan rotor belakang mati,yang terjadi adalah chopper berputar-putar seperti gangsingan pada porosnya atau muter-muter ga karuan kaya yang gue liat di black hawk down yang tertembak rotornya oleh tentara Somalia...yang disertai kepanikan pilotnya sambil teriak-teriak mayday..mayday..!Trus chopper meledak berkeping keping...dan tak satupun penumpangnya yang selamat...dan gelaaappp.
Tapi ternyata yang gue dapetin dari ceritanya Mas Teddy tidak seseram itu,dimana saat chopper yang dia ditumpangi jatuh adalah dia cuma kaget aja kok tiba-tiba sekelilingnya bukan hamparan awan,tapi hanya air..air dan air.Kok aneh dia bilang.Dia bilang saat itu dia memang terkantuk-kantuk setengah sadar -memang biasanya gue sendiri kalau pas di chopper lebih banyak tidur,karena udaranya yang semilir bikin orang cepet ngantuk- jadi saat mesin mati ya dia ga panik atau ketakutan.Dan memang tidak dikasih tahu ama pilotnya kalo mesin chopper mengalami masalah,bahkan chopper-nya mau jatuh.Yang dirasain"ya ga ngerasa apa-apa".Lagian saat rotor belakang mati,baling-baling atas langsung dimatiin supaya tidak ada efek berputar karena jika rotor mati,gerakan chopper tidak seimbang dan akhirnya bisa terjadi efek seperti gangsingan.Yaitu badan chopper berputar mengikuti putaran baling-baling.Ketika baling-baling atas dimatiin,yang itu berarti mesin utama juga mati chopper langsung terjun bebas dari ketinggian mungkin 100 meteran ke permukaan laut.Untungnya jatuhnya di perairan.Jadi ketika jatuh ya ga ada benturan keras yang menyebabkan trauma.Itulah yang membuat semua crew dan penumpang selamat.Selain itu ada penyebab lain kenapa semuanya selamat,yaitu setiap nama belakang penumpang berinisial S,yang mungkin singkatan "selamat"..ini analisa konyol orang-orang rig aja...he..he.Nama penumpangnya kebetulan Ganda S, Joni S, Teddy S, dan Jepri S.liat di koran.Chopper yang jatuh ini,PK-TSX,chopper yang paling sering gue naiki.hi..hi..ngeri ya.Liat tulisan gue sebelumnya:"Ketemu si Alain Ballet".Pokoknya kalo ga PK-TSX ya PK-TSW.Jarang pake PK-TSI atau PK-TSH bahkan yang TSH ini gue ga pernah.Setelah kejadian itu dilakukan investigasi dan audit terhadap chopper-chopper yang disewa oleh Total dari PT.IAT yang jumlahnya sekarang tinggal 3 buah yaitu PK-TSW,PK-TSI,dan PK-TSH.Dan hasilnya cuman PK-TSI saja yang layak terbang.Dan itu chopper yang dipake nganterin gue ke Rig Hibiscus senin minggu lalu.hi..hi..gue ga isa ngebayangin satu chopper harus mondar-mandir balikpapan ke rig-rig Total PP yang jumlahnya 9 buah rig.Bisa-bisa PK-TSI nyusul abangnya,PK-TSX,jadi barang rongsokan,karena kecapean men-service 9 rig sendirian...:)Jadi sekarang gue jadi ngeri juga kalo naik chopper...Gimana dunk? eh..kenapa gue cengeng gini.Semua kan udah ada yang ngatur..so..jalanin aja.Buktinya yang jatuh juga ga pa pa kok.Its OK..man!
Nah karena banyak kejadian menyeramkan pada lingkungan,rute,dan jalan "udara" yang gue lewati (kaya gatotkaca aja..hi..hi..) seperti Lion Air tergelincir di Juanda,Batavia Air tergelincir di Sepinggan,Adam Air nyasar ke NTT,dan yang terakhir yang menimpa teman sendiri,Mas Teddy,makanya kenapa gue berdoa seperti di akhir tulisan blog gue sebelum ini : "Ambigu doa seorang dokter Al"...he..he..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
Minta izin untuk menggunakan link PK-TSX yang nyebur ke laut...
ni juga copper yg sering aku naiki Pak, malahan sebenernya kalo nggak salah ini yg mau jemput kami waktu itu :-(
Post a Comment