Sejak dua hari yang lalu gue planning untuk liat pameran World Book Day setelah dapet forward-an email dari si kecil Ami.Tapi pas hari H-nya hari ini, ternyata banyak halangan yang menghambat niat mulia gue itu terlaksana, meski akhirnya gue nyampek juga di tujuan dengan status terlambat.Lah gimana pameran mulainya jam 08.00 gue datengnya jam 3 sore.Yahh ga papa deh.Niat mulia harus disertai perjuangan ..cieelee!!Hambatan pertama,pagi-pagi hujan mengguyur Jakarta membuat keberangkatanku ke tempat pameran tertunda sampai bada Jumatan.Hambatan berikutnya,bada jumatan gue keluarin sepeda motor menuju pameran yang kata pengumumannya diselenggarakan di Library@senayan gedung Departemen Pendidikan Nasional Jalan Sudirman.Ehh baru nyampe jalan salemba motor gue mendadak berhenti...mogok.Walah-walah..padahal bensin full.Kenapa nehh.Clingak-clinguk rupanya gue berada di depan Optik Melawai.Wah kebetulan disana ada parkiran cukup lapang dan gue mau sekalian bersihan kacamata gue yang dah kotor.Apa hubungannya sepeda motor mogok dengan kacamata yang kotor..he..he..ada ada saja.Tapi ada satu benang merah antara keduanya.Yaitu gue butuh konsentrasi untuk menganalisa kebobrokan sepeda motor gue..dan untuk bisa konsentrasi menganalisa gue butuh penglihatan yang tajam.Nah untuk itu perlu kacamata yang bersih dan cliiing.
Singkatnya setelah gue mencucikan kacamata gue dan uda cling gue mulai beraksi utak utik sepeda motor yang baru gue beli setaun yang lalu itu.Ternyata ada kabel stater yang putus.Tersembunyi dan nylempit lagi.Waduhh gimana nyambungnya nih.Susah jangkaunya.Dan akhirnya dengan sedikit trik ala Mac Giver gue berhasil menyambung kabel putus itu dengan permen karet yang gue beli di apotik Melawai yang satu gedung dengan optiknya.Motor berhasil gue hidupin kembali tapi tangan gue pada item-item blepotan kotoran semua.Wahh terpaksa dah gue balik pulang lagi.
Setelah bersih-bersih tangan,gue langsung cabut ke pameran.Telat gapa yang penting bisa liat kaya apa sih pameran World Book Day itu.Soalnya gue bisanya cuma hari ini meski pemerannya selama 4 hari dari tanggal 2 sampai 5 Maret.
Nyampek di pameran jam 3 sore,ga terlalu banyak pengunjung.Gue muter-muter..ehmm biasa aja rasanya.Dipamerkan dan di jual buku-buku yang biasa ada di Gramedia dan Gunung Agung.Ada beberapa penerbit yang buka stand seperti Mizan.Ada juga stand Lingkar Pena,stand UI Depok,Pojok Anak,stand Kyai Kanjengnya Emha Ainun Nadjib..dan banyak lagi.Mungkin yang rada berbeda adalah adanya panggung utama tempat adanya seminar,diskusi tentang beberapa Judul buku,pentas kesenian,teater,pemutaran film dokumenter serta pembacaan puisi.
Saat gue tiba disana sedang ada diskusi tentang buku-bukunya Jostein Gaarder.Gue kurang familiar dengan nama ini -payah ya..kampung banget,btw di akhir blog ini akan ketauan kenapa gue ga familiar dengan pengarang terkenal ini- padahal hampir semua anak kuliahan yang aktivis pasti tau nama Jostein Gaarder ini.
Pembicaranya dalam diskusi ini gue juga ga tau karena pas gue dateng diskusinya memasuki menit-menit bubaran.Kalau ga salah nama pembicaranya Oni sama Akmal.Tau deh siapa mereka.Dari sisa-sisa diskusi itu gue nangkep kalo Gaarder ini adalah pengarang novel best seller "Dunia Sophie".Oooalaaahh!!!Gitu tohh sedikit demi sedikit gue mulai nyambung dengan apa yang mereka omongkan.Dalam diskusi ini dibahas perbandingan antara tiga novel Gaarder yaitu "Dunia Sophie" yang diterbitkan pertama,trus "Gadis Jeruk sebuah dongeng tentang kehidupan" dan novelnya yang terakhir "Putri Sirkus dan Lelaki penjual dongeng"
Nahh dari yang bikin gue heran dan menimbulkan rasa penasaran amat sangat yaitu komentar dari seorang peserta diskusi yang bilang "Novel terakhir dari Gaarder ini dibanding Dunia Sophie isi kurang berbobot dan tidak terlalu filosofis meski pada dasarnya semua novel Gaarder adalah novel filsafat.Saat saya membaca Dunia Sophie saat itu saya masih kuliah di Bandung,saya membutuhkan waktu tujuh hari untuk menyeleasaikanya dan memahaminya.Dan Dunia Sophie mengaduk-aduk rasa penasaran saya untuk terus membaca tanpa henti selama seminggu.Bahkan saya selama tujuh hari itu saya meninggalkan sholat karena ingin terus membacanya.Saya hanya keluar kamar kalau saya kebelet buang air saja.Sedangkan novel terakhir Gaarder ini saya cukup 4 jam untuk menyelesaikan sekaligus memahaminya.Itu artinya sesuai kemampuan otak saya memahami "Dunia Sophie" jauh lebih sulit daripada novel-novel Gaarder yang lain.Dan itu menunjukkan kandungan filsafat "Dunia Sophie" jauh lebih mendalam."
Mendengar uraian dari peserta tadi-gue ga tau siapa namanya-gue langsung komentar dalam hati.wuiiiiihhhhhh!!!!Kok bisa yah...Dan gue langsung teringat ama EL.Soalnya dulu,setiap kali jalan bareng ke Gramedia atau Gunung Agung,El seperti ga bosen-bosennya minta gue mau membaca novel "Dunia Sophie" itu.Ga tau kenapa dia selalu merengek-rengek supaya gue mau beli dan baca buku itu.Dia sendiri uda punya dan uda baca.Katanya isinya bagus banget...Saat itu dia bilang isinya tentang filsafat..ada tentang Plato,ada Aristoteles,ada Socrates..bahkan ada Immanuel Kant.Mendegar nama-nama itu disebut gue cuma bisa mencibir.Gue bilang saat itu halah..klo isinya kaya gitu..gue dah baca buku-buku Aristoteles,Plato..dan Socrates sejak gue kelas 3 SMP.Gue juga dah baca filsafatnya Ibnu Sina sejak gue kelas 2 SMP.Gue dah tau filsafat paling isinya gitu-gitu aja.Mendengar cibiran gue itu akhirnya El langsung patah semangat,mengalah dan gak mau maksa-maksa gue lagi untuk beli dan baca "Dunia Sophie".Dan menurut gue sendiri saat itu..apaan sih Dunia Sophie,dari judulnya gue sama sekali ga tertarik.Filsafat kok dalam bentuk novel.Dan akhirnya sampai sekarang gue ga tau samasekali ada apa dengan Dunia Sophie dan siapa itu Jostein Gaarder.Padahal klo gue baca-baca di friendster rata-rata mereka yang tampak intelek selalu mencantumkan "Dunia Sophie" sebagai buku favorite mereka.Pun demikian ga membuat gue penasaran dan tergugah untuk mengetahui apa itu "Dunia Sophie".
Sampai akhirnya gue mendengar pengalaman dari seorang peserta diskusi hari ini tentang Dunia Sophie,yang membuat gue jadi amat penasaran untuk membacanya.Bayangin aja dia sampek lupa sholat,mandi,makan hanya karena satu buku "Dunia Sophie".Dan gue akhirnya kebobolan juga membeli Dunia Sophie di pameran World Book Day hari ini.Bahkan El pun saat itu tidak bisa membangkitkan rasa penasaran gue terhadap novel ini,tapi hari ini gue kalah.Mungkin El yang "disana" cekikikan dan gantian mencibir gue."El,akhirnya gue nyerah juga ama lu.Ahh tapi emang biasanya gue kan selalu mengalah ama lu".Lahhh MPE-nya* keluar..he..he.he..
*MPE = mekanisme pembelaan ego
2 comments:
Hai Al,wah gw iri deh akhirnya lo jadi ke lib@senayan... hik hik.. sekarang suara gue nyaris ilang beneran.. Dunia Sophie dulu pernah gue baca dikit dan sangat menarik menurut gue.. sayangnya waktu itu karena bukunya bukan punya gue dan cuma nangkring di rumah dalam kurun waktu tertentu jadi belum selesai membacanya.. sampe skrg pengen beli tapi belum jadi2 juga.. hehe.. selamat membaca.. gw yakin kalo El yg disana lihat pasti ketawa deh ;D
Iya..thanx email-nya,ya.Gue belum selesai baca bukunya,tapi buku ini bagus..bagus banget.Membaca Dunia Sophie, gue seperti mengalami flashback ke masa kecil gue saat gue seumur dengan Sophie.Bagi gue buku ini seharusnya berjudul "Dunia Al"..he..he..he!!!
Post a Comment